Jumat, 01 Mei 2009



Tutorial Land Desktop & Civil Design 2005: 3 Dimensi
(Jalan dalam Langkah : Darius Puas)

4. TIPSnTRIK03 3 DIMENSI



Bagi Anda yang bergerak dibidang pemodelan 3D tentunya telah diketahui bersama bahwa Contour (2D polylines) dalam Actual Elevation dari AutoCAD dapat langsung di-import kedalam program 3D (Viz, 3Dmax, Maya dll) yang biasa disebut dengan Terrain.



Dalam Civil Design 2005 point code dari cross section yang dibuat dapat menjadi path dalam bentuk 3D Polylines sepanjang Alignment yang bersangkutan, sehingga Anda dengan mudah dapat menggunakannya dalam perintah Loft sebagai Path (Get Path), sedang Template/Pola sebagai Shape (Get Shape).
File yang dipakai sebagai referensi adalah Belajar-20.dwg dari Latihan_17.

Jika File Belajar-20.dwg yang akan menjadi bahan bahasan kita tentang 3d Path ini telah ter-edit (telah terpakai untuk latihan), maka hapuslah direktory Latihan_17 ini, kemudian salin ulang Direktori tersebut dari CD bawaan buku Anda.


A. 3D POLYLINES POINT CODE

  • Bukalah File Belajar-20.dwg dalam Directory Latihan_17, kemudian loading menu Civil Design 2005.
  • Clik Cross Sections dari pulldown menu, clik Set Template Path, kotak dialog Template Path akan muncul.
  • Pastikan kotak cek User Preferences Cross Section Templates Root Path dalam keadaan mati. Kemudian Clik Browse, maka kotak dialog Select Template Path akan muncul.



Tanda \ (backslash) - double clik - adalah keluar hingga ke drive yang bersangkutan, sedangkan, .. (titik dua) adalah keluar satu tingkat dari direktori yang ada.


  • Arahkanlah ke Directory dimana Anda menyalin File-file Latihan tersebut. Tentukan Drive, kemudian tentukan direktori dalam hal ini untuk Latihan_17.
  • Dari menu Cross Section, clik Surfaces > Set Current Surface, pilih Liliba dari list dan clik OK.
  • Dari menu Alignment, clik Set Current Alignment, dan tekan Enter untuk menampilkan kotak dialog Alignment Librarian. Dari list Selection, pilih Namosain dan clik OK.
  • Dari menu pulldown View, clik Named Views.. pilih Pro-Namo dari list lalu clik Set Current, kemudian clik OK.
  • Dari menu Profiles, clik Set Current Profile, kemudian clik satu titik didalam profile Namosain (satu titik diantara garis – garis kuning).
  • Dari menu Cross Sections, clik View/Edit Sections,

Anda dapat melihat kembali point code yang ada, agar point yang mana yang ingin Anda buatkan 3d polylines-nya. Katakan saja anda ingin point code 1 (titik garis rencana as jalan - Centerline) untuk dibuatkan 3D Polylines-nya.


  • Ketik X dan Enter untuk keluar dari vektor sementara cross sections.
  • Dari menu Cross Section, clik Road Output > Draw 3D Polylines from Point Codes, untuk menampilkan kotak dialog Draw 3D Polylines from Point Codes.


  • Pilih 1 (Centerlines), lalu clik OK, Civil Design 2005 akan membuat 3D Polylines berdasarkan point code 1, dengan nama layer Namosain_point code 1.
  • Ketik LAI pada baris perintah dan Enter 2 kali, pilih Namosain_point code 1 dari list dan clik OK. Jika telah dirasa cukup untuk diperhatikan, maka ketik LOA pada baris perintah dan tekan Enter.

Dapat dilihat 3D polylines As jalan dari Alignment Namosain telah terbentuk. Garis ini dapat dipakai sebagai Path (Get Shape) dalam perintah Loft pada program 3D (Viz, 3D Max, Maya dll).


B. PERMUKAAN DAN PROYEKSI JALAN

Anda dapat membuat permukaan (surface) dari badan jalan lengkap dengan Contour, bahkan dapat juga dibuat garis proyeksi (Daylight) dari badan jalan.

  • Dari pulldown menu Cross Sections, clik Road Output > Create Road Surface.., kotak dialog Create Road Surface akan muncul.



  • Pastikan pada Select Alignment telah terpilih Namosain, Top Surface adalah 1, dan radio button Create New Surface dalam keadaan hidup.
  • Masukan Namosain untuk Surface Name, dan masukan Badan Jalan Ruas Namosain untuk Description.
  • Pastikan kotak cek Breaklines dan Create Contours in Drawing dalam keadaan hidup. Kemudian clik OK.
  • Setelah proses calculasi maka kotak dialog Create Contours akan muncul, masukan NAMO_CONT-MNR untuk layer contour minor (interval 1) dan NAMO_CONT-MJR untuk layer contour mayor (interval 5), kemudian clik OK, dilanjutkan dengan menekan Enter.

Surface baru telah terbentuk pada badan jalan sepanjang ruas Namosain beserta kontur dengan interval 1 dan 5.

Selanjutnya Anda dapat membuat garis proyeksi (Daylight) dari badan jalan sepanjang alignment yang bersangkutan.

  • Dari pulldown menu Cross Sections, clik Road Output > Draw Daylight 3D Polyline.., kotak dialog Draw Daylight 3D Polyline akan muncul.




  • Pastikan Namosain telah terpilih pada Select Alignment, kemudian clik OK.

Garis proyeksi dari badan jalan ruas Namosain telah terbentuk pada layer Namosain_Daylight Polyline, untuk jelasnya ..

  • Ketik LAI pada baris perintah kemudian tekan Enter 2 kali, pilih Namosain_Daylight Polyline dari list dan clik OK. Jika telah dirasa cukup untuk diperhatikan, maka ketik LOA pada baris perintah dan tekan Enter

Anda dapat meninggalkan tanggapan Anda pada kotak Komentar dibawah ini



Selengkapnya...
Tutorial Land Desktop & Civil Design 2005 : Super Elevasi
(Jalan dalam Langkah : Darius Puas)


3. SUPERELEVASI

Diminta Oleh : Yudi Afendi





Superelevasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel parameter kurva superelevasi, ataupun mengimpornya kedalam Long Section (Profile).
Jika File Latihan_15 yang akan menjadi bahan bahasan ki
ta tentang superelevasi ini telah ter-edit (telah terpakai untuk latihan), maka hapuslah direktory Latihan_15 ini, kemudian salin ulang Direktori tersebut dari CD bawaan buku Anda.



A. Mengedit Template dengan Subgrade

  • Clik File dari menu pulldown, clik Open dari list Project Name pilih Latihan_15, dari list Select Project Drawing pilih Belajar_18.dwg, kemudian clik OK.
  • Dari menu Project, clik Menu Palletes untuk menampilkan kotak dialog Menu Pallete Manager, dari list Menu pilih Civil Design 2005, kemudian clik Load.
  • Dari menu Alignment, clik Set Current Alignment, dan tekan Enter untuk menampilkan kotak dialog Alignment Librarian.
  • Dari list Selection, pilih Kuanino dan clik OK.
  • Aktifkan Surface dengan, clik Profiles > Surfaces > Set Current Surface , pilih Liliba dan clik OK
  • Clik menu pulldown Cross Sections > Set Template Path untuk menampilkan kotak dialog Template Path.
  • Pastikan kotak cek User Preferences Cross Section Templates root path dalam keadaan mati, dan arahkanlah ke direktori dimana anda menyalin file Latihan_15 kemudian clik OK.
  • Ketik Z pada baris perintah lalu Enter, masukan C dan Enter, masukan 315000,4840000,0 kemudian tekan Enter, masukan 5 lalu Enter.
  • Pada menu Cross Sections, clik Templates > Import Template.. untuk menampilkan kotak dialog Template Librarian, pilih Lapen1 dari list, dan kemudian clik OK.


List dari Template Librarian akan kosong (nult) jika Template Path belum di set pada arah yang benar.

  • Ketika baris perintah meminta input pick insertion point maka cliklah pada tengah – tengah bidang gambar anda, kemudian tekan Enter untuk menerima default Fill.
  • Dengan menggunakan cross window selection hapuslah bagian kanan dari template/pola yang telah di-import tadi, hapus juga Left Outer Connection.
  • Gunakan 2D Polylines untuk membuat garis dari titik 02 (gunakan Osnap Endpoint), masukan @0.75<180 lalu Enter, masukan @0.75<225 lalu tekan Enter 2 kali untuk mengakhiri perintah.
  • Dari menu Cross Sections, clik Templates > Define Template, gunakan Osnap Endpoint untuk memilih titik 01 sebagai Pick Finish Ground References Point, masukan Y dan Enter untuk pola simetris.
  • Gunakan Cross Windows Selection untuk memilih semua obyek Template/Pola, lalu tekan Enter.
  • Ketik N untuk Normal ketika LPA pada Pola aktif dan tekan Enter, dari list material pilih LPA kemudian clik OK.
  • Ketik N untuk Normal ketika LPB pada Pola aktif dan tekan Enter, dari list material pilih LPB kemudian clik OK.
  • Ketik N untuk Normal ketika Bahu-Jalan pada Pola aktif dan tekan Enter, dari list material pilih Bahu_Jalan kemudian clik OK.
  • Ketik S untuk Subgrade ketika Outer Connection pada Pola aktif dan tekan Enter, masukan 0.75 untuk Sugrade Depth lalu Enter, masukan 0.2 untuk Subgrage match grade percent lalu Enter, kemudian masukan V untuk Vertical kemudian Enter, tekan Enter sekali lagi untuk offset modifier, tekan Enter lagi untuk Subgrade break macth grade percent, Kemudian tekan Enter lagi untuk Subgrade break point offset modifier, dari list material pilih Urugan kemudian clik OK. Lalu tekan Enter untuk tidak mendefinisikan subgrade yang lain, Tekan Enter untuk Save Template, masukan Lapen2 kemudian Enter, masukan No untuk Define Another Template lalu Enter.

Mengapa kita harus membuat template baru?? Karena hanya template yang memakai Subgrade yang dapat di-superelevasi.

  • Geser bidang gambar anda, hingga mendapat area yang bersih, kemudian dari menu Cross Sections, clik Templates > Edit Template .., pilih Lapen2 dari list yang ada dan clik OK.
  • Clik pada tengah – tengah bidang gambar Anda untuk Pick Insertion Point, maka pada baris perintah terdapat opsi untuk mengedit template tersebut.

  • Ketik SR dan Enter, ketik S lalu Enter, baris perintah akan menanyakan Outer Left Superelevation Point, dengan Osnap Endpoint pilih titik 1, kemudian pilih titik 2 (gunakan Osnap Endpoint) untuk Inner Superelevation References Point, pilih kembali titik 2 untuk Outer Rollover Point.
  • Gunakan Osnap Endpoint untuk memilih titik c untuk Outer Right Superelevation Point, kemudian pilih titik b (gunakan Osnap Endpoint) untuk Inner Superelevation References Point, pilih kembali titik b untuk Outer Rollover Point.
  • Ketik X lalu tekan Enter, untuk keluar dari opsi perintah satu tingkat, ketik SA lalu tekan Enter 3 kali, untuk menyimpan perubahan dan overwrite, masukan D lalu Enter, masukan S lalu Enter, untuk melihat titik superelevasi yang baru dibuat (garis Kuning). Kemudian ketik X lalu Enter 2 kali untuk keluar.

B. Mengaplikasikan Parameter Superelevasi pada sebuah Alignment.

  • Dari menu pulldown View, clik Named Views.. pilih Prof-Kuanino dari list lalu clik Set Current, kemudian clik OK.
  • Dari menu Profiles, clik Set Current Profile, kemudian clik satu titik didalam profile Kuanino (satu titik diantara garis – garis kuning).
  • Dari menu Cross Sections, clik Design Control > Edit Design Control.., kemudian clik OK pada kotak dialog Enter Station Range, untuk menampilkan kotak dialog Design Control.
  • Click Template Control..., dalam kotak dialog Template Control pada seksi Template clik Select, pilih Lapen2 dari list kemudian clik OK pada setiap kotak dialog hingga semuanya tertutup.
  • Dari menu Cross Sections, clik Design Control > Superelevations Parameters.., dalam kotak dialog Superelevation Control hidupkan kotak cek Superelevation Calculations, click Methods untuk melihat beberapa metode yang dapat dipakai, kemudian clik OK jika dirasa sudah cukup.




  • Clik Edit Data.., untuk menampilkan kotak dialog Superelevations Curve Edit, pada seksi Curve Edit Informations dari list Method pilih A, kemudian masukan 0.048 untuk E Value,
  • Hidupkan kotak cek Rollover, lalu masukan 0.04 untuk Rollover Value.
  • Masukan 20 untuk untuk Runout pada Transition In maupun Transition Out, masukan 22.5 untuk Runoff pada Transition In maupun Transition Out, dan pastikan %Runoff pada Transition In maupun Transition Out adalah 100.
  • Clik Next untuk PI berikutnya, masukan parameter yang sama seperti diatas (dua langkah sebelumnya) untuk semua PI.
  • Clik Subgrades.., untuk menampilkan kotak dialog Superelevation Subgrade Settings, dari list Subgrade Superelevasi Methods pilih Fixed Break, masukan 3 untuk Transition In dan Transition Out, kamudian clik OK.


  • Clik Previous untuk kembali pada PI sebelumnya dan masukan parameter yang sama untuk Subgrade (satu langkah diatas).
  • Clik OK pada kotak dialog Superelevation Curve Edit untuk kembali, lalu clik OK pada kotak dialog Superelevation Control, Clik Yes untuk Save Satus, untuk menampilkan kotak dialog Superelevation Section Sampling.


  • Hidupkan Kotak Cek Sample These Station, masukan 8 untuk Width Left dan 7 untuk Width Right, clik Select pada Current Surface(s), pilih Liliba dari List kemudian clik OK pada setiap kotak dialog hingga semuanya tertutup.
  • Dari menu Cross Sections, clik View/Edit Section, untuk melihat hasil yang telah anda buat (Next untuk melihat Station ke depan). Andapun langsung dapat mengedit station yang tampak dengan opsi Edit yang ada. Jika telah dirasa cukup keluarlah dari View/Edit Sections.

Informasi tentang kurva dari superelevasi dapat dibuat dalam file terpisah untuk keperluan desain atau hanya sebagai data.

  • Dari menu Cross Sections, clik Design Control > Superelevations Parameters.., dalam kotak dialog Superelevation Control, clik Output, baris perintah meminta agar Anda mengarahkan kemana dan dengan nama file apa? Akhirilah dengan menekan Enter.

Data kurva superelevasi tersebut dapat dibuka dengan program notepad. Anda dapat meng-import garis dari superelevasi baik kanan atau kiri, ataupun keduanya dalam Long Section (profile) alignment bersangkutan.

  • Dari menu Cross Sections, clik Ditch/Transitions > Import Profile, ketik L untuk Left(kiri) dan Enter, ketik S untuk Superelevations lalu Enter, ketik L8 untuk nama layer lalu tekan Enter, kemudian tekan Enter 2 kali untuk menerima awal dan akhir Station, lalu masukkan No untuk Delete Finished Ground Profiles Layer kemudian tekan Enter.

Anda dapat meninggalkan tanggapan Anda pada kotak Komentar dibawah ini
Selengkapnya...
Tutorial Land Desktop & Civil Design 2005 : Missing Template Library
(Jalan dalam Langkah : Darius Puas)



TIPSnTRIK02 - Template Librarian Misssing




Ketika Anda memulai latihan menyangkut Cross Section khususnya Template/Pola, dan jika Template Librarian tidak aktif (template/pola hilang dari Design Control), misalnya Latihan17, Belajar-20.dwg, maka ikuti langkah berikut :



  1. Bukalah File Belajar-20.dwg dalam Directory Latihan_17, kemudian loading menu Civil Design 2005.
  2. Clik Cross Sections dari pulldown menu, clik Set Template Path, kotak dialog Template Path akan muncul.
  3. Pastikan kotak cek User Preferences Cross Section Templates Root Path dalam keadaan mati. Kemudian Clik Browse, maka kotak dialog Select Template Path akan muncul.
  4. Tanda \ (backslash) - double clik - adalah keluar hingga ke drive yang bersangkutan, sedangkan, .. (titik dua) adalah keluar satu tingkat dari direktori yang ada.
  5. Arahkanlah ke Directory dimana Anda menyalin File-file Latihan tersebut. Tentukan Drive, kemudian tentukan direktori dalam hal ini untuk Latihan_17.
  6. Kemudian clik OK, untuk kedua kotak dialog yang terbuka. Dan Mulailah latihan_17, Belajar_20.dwg. (BAB 7)

Note :

Disaran dalam memulai latihan – latihan dalam buku ini Set Template Path harus diset ulang untuk direktori latihan yang bersangkutan untuk tiap latihan.


Masukan Tanggapan Anda :

Selengkapnya...